Google

MP3 Player

Tuesday, February 20, 2007

PUNYA BUKTI MAIA SELINGKUH

Setelah cukup lama menahan diri, Ahmad Dhani akhirnya buka suara. Secara khusus, Dhani mengundang NOVA ke kantornya di Pondok Indah, Jaksel (6/2), untuk menjawab segala berita miring tentang dirinya. Menyodorkan sejumlah bukti, Dhani menduga Maia Estianty berselingkuh dengan seorang petinggi stasiun televisi.

Persoalan apa yang sebetulnya Anda hadapi selama ini? Kok, kayaknya enggak habis-habis?
Yah, pada dasarnya ada sesuatu yang membuat aku marah banget kemarin-kemarin. Enggak mungkin tanpa alasan kuat, aku tiba-tiba memutuskan Ratu harus begini dan begitu. Inilah bukti yang aku punya. Aku enggak suka yang masih gosip (Dhani mengeluarkan beberapa lembar kertas yang berisi rincian data percakapan telepon genggam dan sebuah kaset. Menurut Dhani data dan rekaman hasil penyadapan perbincangan telepon genggam Maia adalah bukti hubungan antara istrinya dengan seorang petinggi sebuah stasiun televisi).

KLIK - Detail Apakah cukup sering percakapan Maia dengan lelaki itu?
Sudah lebih dari makan obat. Maia telepon setiap hari. Ini terjadi selama tiga bulan, mulai awal September. Dan ini diakui Maia dalam sebuah surat yang ditandatanganinya, dengan disaksikan pengacara kami masing-masing. Waktu itu, kalau Maia enggak nurut, aku akan kasih tahu istri orang itu sekalian. Enggak benar itu main dengan suami orang.

Apakah sekadar berbicara dengan seseorang bisa menjadi bukti Maia berselingkuh? Kan bisa saja soal pekerjaan?
Enggak juga. Di dalam surat yang Maia tandatangani enggak ada alasan untuk pekerjaan. Tapi berhubungan dengan lelaki yang bukan muhrimnya secara intens, tanpa diketahui suaminya, itu sudah salah. Apapun alasannya. Toh, dengan menandatangani surat itu Maia berarti mengaku salah, juga secara hukum.

Ini berarti Anda "perang terbuka" dengan Maia?
Aku enggak masalah. Aku sebetulnya enggak kepengen melakukan hal seperti ini. Tapi dia sudah keterlaluan. Di NOVA (edisi 988 & 989 Red) tertulis seolah-olah aku gimana. Hingga detik ini sikap Maia malah seperti enggak bersalah, walaupun sudah menandatangani surat itu. Malah nantangin aku terus. Akhirnya aku buka kebenaran seperti ini. Kalau yang diomongin Vita Ramona (mantan manajer Ratu) mah, masih gosip.

Kok Anda sampai cari bukti-bukti tadi? Bagaimana ceritanya?
Semua ini sebetulnya gara-gara kekonyolan Maia sendiri. Jika dahulu dia cepat pulang dari acara ulang tahun Aming (personel Extravaganza, Red), enggak bakal aku repot-repot mencari bukti seperti ini. Kejadian itu membuat aku curiga, kok dia berani ngelawan aku sampai pulang ke rumah jam setengah lima subuh. Vita juga seperti itu. Jadinya aku mau tahu siapa sih, yang panas-panasin Maia. Sampai akhirnya aku sadap pembicaraan dia. Di sini (Dhani memegang kaset yang disadap itu) terungkap Maia telepon sama siapa saja. Aku tahu dia mau ngumpetin harta gono-gini. Uang itu mau dijadikan emas atau berlian, agar tidak tercantum di rekening bank. Dengan demikian tidak bisa dibagi rata.
KLIK - Detail
Aku juga menduga, di kaset ini pria itu disebut dengan "Mbak Citra". Sebab aku sampai cek segala ke Mbak Citra (mantan istri Darwis Triadi, Red), tapi ternyata bukan. Jadi, "Mbak Citra" itu inisial.
Jadi, bukti itu aku temukan setelah kejadian ulang tahun Aming. Yang membuat aku kesal, kok sampai aku enggak tahu. Sebelumnya aku enggak pernah ada masalah sebesar ini dengan Maia. Enggak pernah aku mendiamkan dia sampai sekitar tiga bulan.

Bukti lain berasal dari sumber-sumber terpercaya. Yang bilang pria itu dekat dengan Maia. Sahabatku sengaja memanggil aku, khusus untuk itu. Maia dan pria itu pernah bertemu. Posisinya yang ngejar itu Maia. Malu-maluin enggak? Sementara pria itu masih pikir-pikir seribu kali. Ogah-ogahan, karena ini istrinya Ahmad Dhani

Bagaimana hubungan Anda dengan Maia sebagai suami istri sekarang ini?
Sudah enggak ada komunikasi seperti dulu lagi. Maia ingin aku berubah. Tapi aku enggak bisa berubah. Aku lelaki yang punya prinsip yang sangat lelaki. Bahwa suami itu rules (berkuasa). Maia tak akan dapat suami yang dia mau. Aku seperti ini dari dahulu dan sampai mati.

Aku ingin melihat kesadaran Maia secara konkret. Sebab di belakang aku, dia masih ngomong miring. Aku ingin dia menyesal. Mengaku salah dan jangan sok benar. Ini jauh dari balas dendam, tapi ini prosedur yang layak dikeluarkan. Kalau nanti dia masih bikin ribut aku akan tunjukkan suratnya.

Anda akan berusaha mempertahankan rumah tangga?
Gak ngurus. Yang mempertahankan adalah Maia. Itu kalau Maia mau tunduk sama suami. Aku gak ngurus perubahan sikapku. Yang bisa mempertahankan rumah tangga itu adalah Maia. Mau berubah atau tidak? Maia tak berubah, ya berantakan, kalau berubah, tetap jalan. Yang pegang kendali bukan aku.

Bila situasinya tak ada yang mengalah, bukannya makin buruk? Anak-anak bisa terkena dampaknya?
Aku enggak terlalu khawatir. Aku bukan yang mengagung-agungkan keharmonisan rumah tangga. Aku berjalan di atas rel seorang suami yang benar. Punya prinsip dan tak takut apapun. Ya keras-kerasan saja. Kalau bapaknya Maia bilang kami sama-sama egois, lelaki memang harus keras. Perempuan enggak boleh keras. Kalau keras akan aku gebuk biar hancur. Buat sebagian orang, keadaan ini memang menyakitkan. Tapi buat aku tidak.

Aku yakin, anak-anakku anak yang hebat. Mereka baik-baik saja. Coba dilihat saja, anak-anakku punya kehangatan sendiri di rumah. Mereka bersama ibuku, dengan tante dan omnya. Maia enggak ada di rumah sebulan pun, anak-anak enggak nanyain. Jadi, yang tahu anak-anakku adalah aku sendiri. Mereka adalah calon lelaki kuat. Yang tidak harus ditunggui kedua orang tuanya untuk jadi besar. Mereka bukan anak-anak yang cengeng. Hikmah dari kejadian ini, akan jadi contoh buat anak-anakku bagaimana menjadi seorang lelaki.

Masak gara-gara Maia telepon dengan pria lain Anda bisa semarah ini?
Enggak cuma itu memang. Banyak. Buat aku, misalnya saja, Maia sampai tidur dengan lelaki lain, aku akan maafkan. Selama dia menjadi perempuan dan meminta maaf dan sadar. Selingkuh itu manusiawi. Memangnya aku suci. Tapi masalahnya, dia telah menjadi lelaki. Jika istri melawan kodratnya, melawan fitrahnya, itu tak bisa dimaafkan.

Anda akan menggugat cerai Maia?
Tak ada gugat cerai dari aku. Cuma Maia memang enggak nurut. Kalau aku ngomong tinggi, dia jangan menjawab dengan tinggi. Aku bukan suami yang bodoh. Aku tak butuh perempuan yang ngetop, yang pinter. Aku butuh yang nurut, melayani aku. Aku tak pernah bermimpi dapat istri yang ngetop. Wong waktu nikahin Maia, dia bukan siapa-siapa.

Mengapa dulu mengizinkan Maia berkarier? Menyesal dengan situasi sekarang?
Kala itu aku cuma berpikir bakat harus disalurkan. Mengizinkan, tapi tak menduga kayak begini. Kalau dibilang menyesal, biasa saja. Bisa saja setelah punya karier, dia tak membutuhkan aku lagi. Ternyata yang dia dicari selama ini karier. Dari awal Maia memang punya obsesi untuk menjadi terkenal. Saaat aku bikin albumnya Reza (Artamevia), Maia sudah cemburu. Cemburu dengan kesuksesan Reza. Sedangkan aku tak punya obsesi punya istri terkenal.

Kalau Maia akhirnya gugat cerai?
Enggak masalah. Aku sudah ngomong ke Maia, kalau kamu bisa hidup lebih bahagia tanpa aku, silakan. Aku tidak akan menghalang-halangi. Itu aku omongin sebelum penadatanganan surat itu.

Tapi maunya anak-anak ikut dengan Anda kan?
Ya pasti. Mau jadi apa dengan Maia. Keluarga Maia tidak sukses dalam mendidik anak-anak lelakinya. Maksudnya menjadi orang, menjadi benar-benar lelaki. Aku enggak yakin Maia bisa mendidik ketiga anaknya menjadi benar-benar lelaki.

Persoalan imej?
Aku enggak peduli. Aku bukan kayak Maia. Aku bukan orang-orang pada umumnya. Bagi aku, hidupku adalah aku dan anak-anakku.

Aku enggak peduli kalau ada yang menuding aku di balik keluarnya Mulan dari Ratu, kalau iya, mau apa? Aku dibilang suami arogan, kalau iya, mau apa? Aku enggak pikirin. Ini keluargaku. Terserah aku mengurus dengan caraku. Aku enggak peduli para psikolog mau ngomong apa. Mereka enggak mengerti yang aku hadapi.

Ahmad Dhani Ancam Somasi Balik Mulan Kwok

JAKARTAPertikaian antara Mulan Kwok dengan manajemen Ratu masih terus bergulir. Setelah memilih tidak berkomentar, akhirnya pentolan grup Dewa, Ahmad Dhani angkat bicara menanggapi surat somasi dari Mulan Kwok yang ditujukan kepadanya.

Dalam konferensi pers di Studio Dewa, Jl Pinang Mas III, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2007) siang, Dhani menunjuk pengacara Umar Husin, SH sebagai kuasa hukumnya. Dhani yang berhalangan hadir karena sedang mengikuti pengajian, meminta kepada pengacaranya tersebut untuk menyampaikan tiga hal penting dalam menanggapi somasi dari pihak Mulan.

Pertama, somasi itu salah alamat. Pasalnya, Dhani bukan orang yang tepat untuk ditanya soal hilangnya hak dari klien Hotman Paris yakni Mulan Kwok. Kedua, pihak Ahmad Dhani setuju dan mendukung langkah yang diambil Hotman untuk membawa masalah ini ke jalur hukum. Dengan begitu publik akan mengetahui siapa yang telah mengambil hak Mulan Kwok, sehingga nama Ahmad Dhani pun akan menjadi bersih. Ketiga, Ahmad Dhani tidak ingin namanya dibawa-bawa dalam kasus ini. Bila Mulan dan kuasa hukumnya tetap membawa Dhani ke jalur hukum, maka dia akan menggugat balik Mulan.

"Surat jawaban atas somasi Mulan Kwok itu akan kami kirimkan ke pihak Hotman Paris Hutapea hari ini juga,�? kata Umar Husin.

Dalam kesempatan itu, Umar juga membacakan laporan yang diberikan Mira selaku penanggung jawab keuangan Ratu.

“Surat tersebut menerangkan bahwa selama ini Dhani tidak pernah mengetahui keuangan Ratu, meski rekeningnya atas nama Dhani. Dhani juga tidak pernah mengotak-atik keuangan Ratu. Orang yang pegang dan berkuasa atas keuangan Ratu adalah Vita dan Maia,�? papar Umar.

Tak hanya itu, Umar juga memberikan penjelasan, pada Desember 2006 lalu rekening tersebut telah berubah nama. “Sejak tanggal 6 Desember 2006 rekening atas nama Dhani itu sudah dipindahkan ke rekening lain atas nama Maia,�? tambahnya.

Sementara itu, pihak Dhani sendiri tidak keberatan untuk menjadi saksi dalam kasus ini. “Dhani tidak keberatan menjadi saksi kalau pihak kepolisian meminta keterangan darinya mengenai masalah yang kini dihadapi Mulan Kwok dengan manajemen Ratu. Kesediaan Dhani sebagai wujud pengabdiannya sebagai warga negara yang baik dan taat hukum,�? pungkasnya. (via)

Monday, February 19, 2007

Thursday, February 15, 2007

Pupus Tab by Dewa,

Solo Guitar in the end of The Song

G D/F# Em C
e|---------------------------------------------------------------|
B|---------------------------------------------------------------|
G|----------------------4--7--4---4-----4--------------------5-7-|
D|-----------4h5p4---4h7--------7---------7-5-----5------5-7-----|
A|------5--7----------------------------------5h7----------------|
E|--5h7----------------------------------------------------------|

C/B Am G
e|---------------------------------------------------------------|
B|--5-7h8-7--5—5h7p5-----------------------11--13--15------------|
G|------------------7-----55-------------------------------------|
D|---------------------------99-77-55----12--13--15--15----------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

D/F# Em C C/B
e|---------------------------------------------------------------|
B|----11--13--11------------------------------------10-----------|
G|--------------12--4p2h-------7-9---9/12-----7-9----------------|
D|--12--13--12--------------5/9-9--9-------5/9-9--9--------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

Am
e|---------------------------------------------------------------|
B|---------10b12-12-12-12-12-12r10-10-8h10p8---------------------|
G|-----7-9—------------------------------------------------------|
D|--5/9-9-9------------------------------------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

G D/F# em
e|---------------------------------------10----12----10----12----|
B|-----------------------12----------------12----12----12----12--|
G|--------9-12---------9---12---------12-----12----12----12----12|
D|-7/9-12-------7/9-12---------7/9-12----------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

C C/B Am
e|-----------------------9/12-15-12---12-12-12-12-10-10----------|
B|-10b11-11-11-11r10-8----------------------------------10-10/12-|
G|---------------------------------------------------------------|
D|---------------------------------------------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

G D/F# Em C
e|------15---19--19--19--19--19-19-19-19-19-19---------22--------|
B|-12/15--15-------------------------------------15-19-----------|
G|---------------------------------------------------------------|
D|---------------------------------------------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

C/B Am G
e|-21-20-19-18-15-15/17-15-12---17-15-12-15-10-------------------|
B|---------------------------------------------------------------|
G|---------------------------------------------------------------|
D|---------------------------------------------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

| b bend
| r Release bend
| / slide up
| h hammer-on
| p pull-off

Solo in the middle of the song, after the 2nd refrain

G D/F# Em
e|---------------------------------------------------------------|
B|-12-10-12-----10----10---------10------------------------------|
G|-----------------12---------12----11-12-9-11-------------------|
D|----------12-----------12--------------------12----------------|
A|------------------------------------------------10-------------|
E|---------------------------------------------------------------|

C C/B Am
e|---------------------------------------------------------------|
B|---------------------------------------------------------------|
G|-9-11-12-9------11-12------------------------------------------|
D|-------------12-------9--10-12-9-10----9-----------------------|
A|------------------------------------12---10-12-----------------|
E|---------------------------------------------------------------|

D Dsus D Dsus
e|---------------------------------------------------------------|
B|--------------------------------------10-----------------------|
G|------9----------11-9--------11-9--12----11-12-----------------|
D|--------12-----------------------------------------------------|
A|-9-12-------9-12--------9-12-----------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

Em C Em C Em D
e|---------------------------------------------------------------|
B|-12-13-13---12-13-13---12-11-11--------------------------------|
G|---------------------------------------------------------------|
D|---------------------------------------------------------------|
A|---------------------------------------------------------------|
E|---------------------------------------------------------------|

DEALOVA

A#m C Fm
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
A#m D# G#
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
A#m C Fm
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
A#m C
Oh karena hati tlah letih



A#m C Fm
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Am D# G#
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
A#m C Fm
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
A#m C
Oh bayangmu seakan-akan




Fm A#m D# G#
Kau seperti nyanyian dalam hatiku
C Fm C
Yang memanggil rinduku padamu
Fm A#m D# G# C Fm
Seperti udara yang kuhela kau selalu ada



C Fm G# D# G#
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
C Fm D# C#
Tanpa dirimu aku merasa hilang
C# A#m C
Dan sepi, dan sepi



A#m Fm A#m Fm
Selalu ada, kau selalu ada
A#m Fm A#m Fm
Selalu ada, kau selalu ada

Cinta Mati

Cintailah Cinta

Meski tahu Maia selingkuh, Dani ogah gugat cerai

Rabu, 14/02/2007

Kisruh di tubuh RATU tampaknya makin rumit. Terlebih lagi antara Ahmad Dani dan Maia sudah tidak ada kekompakkan. Maia menyewa Hotma Sitompul untuk menyelesaikan masalah RATU, sedang Dani juga menyewa pengacara sendiri. Belakangan Dani berkoar-koar lagi soal perselingkuhan istrinya itu.

Dani lagi-lagi cari masalah. Setelah sempat memberikan ultimatum akan menceraikan Maia jika tidak membubarkan RATU dengan alasan ketiga anak mereka tidak terurus, kini Dani buka suara lagi soal kelakuan istrinya, Maia Estianti. Dani mengaku Maia selingkuh dengan salah satu petinggi TransTV. Hal itu terbukti dari rekaman percakapan ponsel Maia dengan lelaki tersebut yang menurut Dani terjadi selama 3 bulan dan nyaris 3x dalam sehari. "Saya sebetulnya malu ngomong begini. Tapi harus diomongin biar dia kapok dan tidak bikin hal-hal yang memalukan keluarga," tutur Dani sambil menambahkan bahwa Maia tidak mau mengakui hal itu.

Meski tahu sang istrinya selingkuh, Dani tidak akan menggugat cerai Maia. Tapi dengan catatan, Maia harus bisa mengubah kelakukannya. Menurut Dani, sekarang Maia makin berani. Bahkan, pulang pagi dini hari yang dulu jarang dilakukan Maia, kini sudah kerap dilakukan Maia. Dani juga bilang, ketiga anaknya tidak masalah dengan kepergian Maia yang jarang ada di rumah. Menurut Dani, ketiga anaknya jarang menanyakan keberadaan istrinya yang sangat sibuk.

Keretakan rumah tangga Maia dan Dani nampak makin terlihat. Sepertinya kita tinggal menantikan saja kabar perceraian keduanya. Pasalnya, Maia sebelumnya juga sudah mengajukan gugatan cerai pada Dani. Namun sampai kini Dani masih mengabaikan gugatan cerai tersebut. Abdul Manaf, ayahanda Dani beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan bahwa Maia sudah lama tertekan dengan sikap arogan Dani. Hidup Maia tersiksa selama bertahun-tahun bersama Dani. Padahal, kisah cinta mereka dulu begitu hebatnya. Maia nekad menikah dengan Dani yang kala itu masih belum punya apa-apa meskipun ditentang oleh kedua orangtua Maia. Sayang memang, jika akhirnya perjalanan cinta mereka kandas di tengah jalan. (ai/berbagaisumber)

Ahmad Dhani dan Maia Diramal Cerai

Kapanlagi, Selasa 23 Januari 2007

Kekisruhan di tubuh grup band Ratu, khususnya antara Ahmad Dhani sebagai pendiri Ratu dengan salah satu personilnya, Mulan Kwok, ternyata menarik perhatian salah satu paranormal muda, Ki Bogowonto (25 th).

Paranormal muda ini malah memandang ke sisi kehidupan rumah tangga dedengkot Dewa itu. Ki Bogowonto meramal bahwa terhitung pada hari Senin (22/1), selama tiga bulan ke depan rumah tangga Ahmad Dhani dan Maia Ahmad akan mengalami perceraian. "Dalam hal ini yang paling tersiksa adalah Maia . Dia bisa kelihatan senang dan tertawa tak lain hanya untuk menghibur diri sendiri," jelas Ki Bogowonto saat disambangi di padepokannya di bilangan Lubang Buaya, Jakarta . Menurut paranormal yang punya kelebihan bisa melihat kejadian tiga bulan ke depan ini, banyak perbuatan Dhani yang sebenarnya tidak berkenan dengan hati Maia .

Dhani dinilai terlalu mengekang serta ada beberapa persoalan pribadi lainnya yang sangat memberatkan. "Secara mata batin saya, dan ini sangat pribadi, setelah berkomunikasi secara ghoib, ada satu keinginan Dhani dengan cara meminta ijin Maia , tetapi secara batin hal tersebut tidak diinginkan oleh Maia ," ujar Ki Bogowonto. Lebih lanjut, Ki Bogowonto, mengatakan, ada wanita yang menggoda Dhani , dan wanita tersebut tidak jauh dari Dhani sendiri dengan ciri-ciri berkulit putih dan kecina-cinaan.


"Tapi ini baru asumsi saya, untuk penilaian lebih lanjut terserah masyarakat," tandasnya. "Tapi kesemuanya itu kita serahkan pada yang kuasa. Takdir bisa diubah dengan cara perbaikan diri. Tetapi mereka tetap akan cerai," tegas Ki Bogowonto lagi. Mengenai anak, jelas Maia ingin anaknya 100% ada di pangkuannya. "Tetapi ada satu anak yang sangat dekat dengan bapaknya," ungkapnya. Dan mengenai kebenarannya, kita serahkan pada Tuhan.

Rock Star Rattles Radical Islam


Popular Indonesian Singer Woos Youths With Songs of Peace and Romance

By Rebecca U. Cho
Religion News Service
Saturday, October 7, 2006; Page B09

To the millions of Indonesian youths who sell out his concerts, Ahmad Dhani is a superstar who has commanded the nation's rock scene for more than a decade.

But the charismatic leader of Dewa, one of Indonesia's top bands, isn't just any entertainer crooning about the heartaches of romantic love. Dhani is an ambassador for peace, using his music to lead Indonesia's youth away from radical Islam.

This week, the Muslim rocker was in the United States to share his message of religious tolerance with an entirely different audience: top U.S. government and military leaders at a national conference on homeland defense.

Dhani, 34, says attacking the ideology that motivates terrorists is the key to suppressing radical Islam.

With a longtime acquaintance, former Indonesian president Abdurraham Wahid, Dhani spoke to the group on Tuesday about a long-term strategy to combat religious extremism.

"The countries in the West cannot be disengaged from the Muslim world," Dhani said in an interview before his speech. "Building up the values of tolerance is critical in Indonesia and the Muslim world in order to defeat terrorism."

The 2006 National Homeland Defense Foundation Symposium in Colorado Springs, Colo., ran through Thursday. Other speakers at the conference included Frances Fragos Townsend, homeland security adviser to President Bush, and George W. Foresman, undersecretary for preparedness at the Department of Homeland Security.

Dhani says Dewa appeals to a broad fan base not only because of the band's catchy melodies and energetic onstage performances, but also because its music reaches out to the people of Indonesia on a spiritual level. At the heart of Dewa's songs is a message of peace among all religions that promotes a harmonious, moderate Islam.

Also, of course, "we're handsome guys," Dhani joked through a translator during a phone interview from his home in Indonesia, the world's most populous Muslim country.

References to the Koran are woven into one of Dewa's most popular songs, "Laskar Cinta," or "Warriors of Love." Dahni said he wrote the lyrics to beckon his fans into a loving Islam.

"Hey there, all you lovers of peace," the song goes. "Watch out, watch out and be on guard -- for lost souls, anger twisting their hearts, for lost souls, poisoned by ignorance and hate. . . . Warriors of Love, teach the mystical science of love, for only love is the eternal truth and the shining path for all God's children everywhere in the world."

As a teenager, Dhani dropped out of a school that embraced Wahhabism, a strictly traditional Islamic sect, to begin Dewa. The group quickly became one of the most popular rock bands in Indonesia.

The November 2004 release of the album "Laskar Cinta" marked a turn in Dhani's music from love songs toward direct denunciation of radical Islam and its spread in Indonesia. Dhani said he credits the change to his spiritual journey in Sufism, a mystical, moderate form of Islam.

The album's title was a play on Laskar Jihad, or Holy War Warriors, an Indonesian militant group possibly linked to al-Qaeda. Dhani's outspoken campaign to fight militant ideologies drew the attention of Islamic radicals. After some extremist groups started calling him an enemy of Islam, Dhani went into hiding with his wife, Indonesian pop star Maia, and their children.

Despite the furor created by their music, Dhani and his group emerged in December with a new song, also with the title "Laskar Cinta," that soared to No. 1 on Indonesian radio and MTV Asia. "Laskar Cinta" is the first track in Dewa's latest album, "Republic of Love."

Dewa's first English-language version of its music is set for international release in 2007.

Sufi musician successfully say "No to the warriors of jihad"

Ahmad Dhani and his band Dewa are on the front line of a global conflict, defending Islam from its fanatical hijackers. They seek to rescue a generation from extremists, writes the former president of Indonesia in an unusual column in the American newspaper the Washington Post

Leader of the popular Indonesian rock band Dewa, Ahmad Dhani, uses music to influence his millions of fans to resist the tide of religious extremism. In response to the atrocities in Bali — the bombing in 2002, and now again on October 1, 2005 — and to discredit the appeal of fundamentalist ideology, Ahmad Dhani composed the best-selling album ‘Laskar Cinta’ (‘Warriors of Love’). Released in 2004, it quickly rose to the top of the charts as millions of young Indonesians embraced its message of love, peace and tolerance.

In the first month following its release, the album shipped over 150,000 copies. Not to mention that after the protests concerning its cover — which resembles calligraphy forming the name of Allah — the album leapt back into the public spotlight and its rate of sales doubled. An estimated two million copies of ‘Laskar Cinta’ are currently in circulation.

In October 2005, Ahmad Dhani received new international attention when the former president of Indonesia, Abdurrahman Wahid, wrote a column praising his courage in the Washington Post in USA. He had written it together with C. Holland Taylor who is the chairman of Libforall Foundation, a nonprofit organisation that works to reduce religious extremism and discredit the use of terrorism.

The authors described how Ahmad Dhani and the other members of Dewa have presented the youth of the world's largest muslim population with a stark choice: Do they want to join the army of jihad, or the army of love?:
“The cult of death has proved its ability to recruit misguided fanatics and incite them to violate Islam's most sacred teachings in the very name of God. (…) For every young Indonesian seduced by fanaticism, countless others see through the web of lies and hatred, in no small part thanks to the courage of people like Ahmad Dhani. As they listen to Dewa's music, the hearts of millions of young Indonesians have been inspired to declare: "No to the warriors of jihad! Yes to the warriors of love!" ”

In response, reports the columnists, radical Muslim groups have accused Dhani — a devout Sufi, or mystically inclined Muslim — of being an infidel, an apostate (code words inciting violence) and a Zionist agent. They have hauled him into court on charges of defaming Islam and seek to ban his use of rock music to promote a spiritual and progressive interpretation of Islam that threatens the appeal of their own Wahhabi-inspired extremism. Dhani, father of three children, was hauled into a Jakarta police station on a complaint issued by the Front for the Defense of Islam (a radical Islamist group), and he was denounced before the High Court by a Jakarta native named Ridwan Saidi who accused him of religious heresy.

Rather than be intimidated, Dhani recently announced to launch another "ideological smart bomb" — a song that uses the revelatory tone of the Koran to declare: "Truth dwells in the hearts of those who love and are free of hatred; the hearts of those who hate ... are possessed by Satan."


Source:
The Washington Post, October 7, 2005:
‘In Indonesia, Songs Against Terrorism’
(Also published in Sydney Morning Herald on October 14, 2005 under the title: ‘Warriors of love stand up to the jihadists’)

DEWA 19



Sedang Ingin Bercinta

AGNES MONICA & AHMAD DHANI


Cinta Mati

Bagaimana caranya untuk
agar kau mengerti bahwa aku rindu

Bagaimana caranya untuk
agar kau mengerti bahwa aku cinta

Masihkah mungkin,
hatimu berkenan menerima hatiku untukmu

Cintaku sedalam samudra
setinggi langit diangkasa kepadamu

Cintaku sebesar dunia
seluas jagad raya ini
kepadamu
kepadamu

Bagaimana caranya agar kau mengerti
bahwa aku mencintaimu selamanya?
Bagaimana caranya agar kau mengerti
bahwa aku merindukanmu selamanya?

Chrisye & Ahmad Dhani



Jika Syurga Dan Neraka Tak Pernah Ada

AHMAD DHANI PROFILE

Dhani Ahmad Prasetyo yang dikenal akrab dengan Dhani Manaf atau Ahmad Dhani dilahirkan di Jakarta 26 Mei 1972, anak pertama dari tiga bersaudara hasil pernikahan antara Eddy Abdul Manaf dengan Joyce Theresia Pamela. Dadang S. Manaf seorang gitaris dan komposer legendaris musik Indonesia adalah kakaknya dari lain ibu, karena itu Dhani sangat mengenal musik semenjak masa kecilnya.

Wataknya yang keras dan penuh percaya diri, dan agak temperamental adalah sifat yang menonjol pada cowok jebolan SMUN 2 Surabaya ini. Aransemen musik dan harmonisasi vokal yang menjadi ciri khas Dewa 19 adalah hasil kreasinya yang sangat diilhami oleh kelompok musik asal Inggris, Queen. Sejak masih SD, ia sudah menggilai band ini hingga koleksi albumnya di rumah mencapai lebih dari 50 keping. Ambisinya untuk meraih puncak tertinggi dalam bermusik dengan Dewa 19 terlihat jelas semenjak mereka mendirikan Dewa pada tahun 1986. Obsesi ini membuat dirinya sering tidak takut untuk berbeda pendapat dengan orang lain, yang mengakibatkan banyak yang menganggap dia arogan, tapi tidak sedikit juga yang memuji kejeniusannya dalam bermain musik.

Pernikahannya dengan Maia Estianty di tahun 1996 dan setelah hadirnya tiga orang anak mereka, Ahmad Al Ghazali, Ahmad Jalaluddin Rumi dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani, mungkin merupakan puncak kebahagiaan Dhani dalam hidupnya, namun ini tidak menyurutkan ambisi-ambisinya seperti mendirikan studio sendiri, merintis solo karir, dan menjadi produser yang berhasil menerbitkan beberapa orang penyanyi yang sekarang sudah mempunyai nama besar.

Band Legenda Favorit : Queen, The Beatles, Led Zeppelin, U2, Duran Duran, REM, Uzeb, Casiopea.
Band Sekarang Favorit : SoundGarden, Stone Temple Pilots, TribalTech, Linkin Park.
Keyboardis Favorit : Tony Banks, Lyle Myas, Tony Kay, Keith Jarret
Gitaris Favorit : Brian May, Scott Henderson, Frank Gambale
Bassis Favorit : John Deacon, Marcus Miller
Drummer Favorit : John Bonham, Roger Taylor, Art Blakey
Vokalis Cewek Favorit : Alanis Morisette, Madonna, Juliana Hetfield, Sarah Vaughn, Avril Lavigne.
Vokalis Cowok Favorit : Freddie Mercury, John Lennon , Bono, Beck, Seal
Film Favorit : God Father, Bugsy, Good Fellas Scarface
Serial TV Favorit : Sex and the city.
Aktor/Aktris Favorit : Al Pacino, Robert De Niro, Warren Beaty, Meg Ryan
Model Favorit : Kate Moss, Milla Jovovich
Tempat Santai Favorit : Sunset Boulevard, Bali, Sydney
Mobil Gacoan : Mercy S600