PUNYA BUKTI MAIA SELINGKUH
Persoalan apa yang sebetulnya Anda hadapi selama ini? Kok, kayaknya enggak habis-habis?
Yah, pada dasarnya ada sesuatu yang membuat aku marah banget kemarin-kemarin. Enggak mungkin tanpa alasan kuat, aku tiba-tiba memutuskan Ratu harus begini dan begitu. Inilah bukti yang aku punya. Aku enggak suka yang masih gosip (Dhani mengeluarkan beberapa lembar kertas yang berisi rincian data percakapan telepon genggam dan sebuah kaset. Menurut Dhani data dan rekaman hasil penyadapan perbincangan telepon genggam Maia adalah bukti hubungan antara istrinya dengan seorang petinggi sebuah stasiun televisi).
Apakah cukup sering percakapan Maia dengan lelaki itu?
Sudah lebih dari makan obat. Maia telepon setiap hari. Ini terjadi selama tiga bulan, mulai awal September. Dan ini diakui Maia dalam sebuah surat yang ditandatanganinya, dengan disaksikan pengacara kami masing-masing. Waktu itu, kalau Maia enggak nurut, aku akan kasih tahu istri orang itu sekalian. Enggak benar itu main dengan suami orang.
Apakah sekadar berbicara dengan seseorang bisa menjadi bukti Maia berselingkuh? Kan bisa saja soal pekerjaan?
Enggak juga. Di dalam surat yang Maia tandatangani enggak ada alasan untuk pekerjaan. Tapi berhubungan dengan lelaki yang bukan muhrimnya secara intens, tanpa diketahui suaminya, itu sudah salah. Apapun alasannya. Toh, dengan menandatangani surat itu Maia berarti mengaku salah, juga secara hukum.
Ini berarti Anda "perang terbuka" dengan Maia?
Aku enggak masalah. Aku sebetulnya enggak kepengen melakukan hal seperti ini. Tapi dia sudah keterlaluan. Di NOVA (edisi 988 & 989 Red) tertulis seolah-olah aku gimana. Hingga detik ini sikap Maia malah seperti enggak bersalah, walaupun sudah menandatangani surat itu. Malah nantangin aku terus. Akhirnya aku buka kebenaran seperti ini. Kalau yang diomongin Vita Ramona (mantan manajer Ratu) mah, masih gosip.
Kok Anda sampai cari bukti-bukti tadi? Bagaimana ceritanya?
Semua ini sebetulnya gara-gara kekonyolan Maia sendiri. Jika dahulu dia cepat pulang dari acara ulang tahun Aming (personel Extravaganza, Red), enggak bakal aku repot-repot mencari bukti seperti ini. Kejadian itu membuat aku curiga, kok dia berani ngelawan aku sampai pulang ke rumah jam setengah lima subuh. Vita juga seperti itu. Jadinya aku mau tahu siapa sih, yang panas-panasin Maia. Sampai akhirnya aku sadap pembicaraan dia. Di sini (Dhani memegang kaset yang disadap itu) terungkap Maia telepon sama siapa saja. Aku tahu dia mau ngumpetin harta gono-gini. Uang itu mau dijadikan emas atau berlian, agar tidak tercantum di rekening bank. Dengan demikian tidak bisa dibagi rata.
Aku juga menduga, di kaset ini pria itu disebut dengan "Mbak Citra". Sebab aku sampai cek segala ke Mbak Citra (mantan istri Darwis Triadi, Red), tapi ternyata bukan. Jadi, "Mbak Citra" itu inisial.
Jadi, bukti itu aku temukan setelah kejadian ulang tahun Aming. Yang membuat aku kesal, kok sampai aku enggak tahu. Sebelumnya aku enggak pernah ada masalah sebesar ini dengan Maia. Enggak pernah aku mendiamkan dia sampai sekitar tiga bulan.
Bukti lain berasal dari sumber-sumber terpercaya. Yang bilang pria itu dekat dengan Maia. Sahabatku sengaja memanggil aku, khusus untuk itu. Maia dan pria itu pernah bertemu. Posisinya yang ngejar itu Maia. Malu-maluin enggak? Sementara pria itu masih pikir-pikir seribu kali. Ogah-ogahan, karena ini istrinya Ahmad Dhani
Bagaimana hubungan Anda dengan Maia sebagai suami istri sekarang ini?
Sudah enggak ada komunikasi seperti dulu lagi. Maia ingin aku berubah. Tapi aku enggak bisa berubah. Aku lelaki yang punya prinsip yang sangat lelaki. Bahwa suami itu rules (berkuasa). Maia tak akan dapat suami yang dia mau. Aku seperti ini dari dahulu dan sampai mati.
Aku ingin melihat kesadaran Maia secara konkret. Sebab di belakang aku, dia masih ngomong miring. Aku ingin dia menyesal. Mengaku salah dan jangan sok benar. Ini jauh dari balas dendam, tapi ini prosedur yang layak dikeluarkan. Kalau nanti dia masih bikin ribut aku akan tunjukkan suratnya.
Anda akan berusaha mempertahankan rumah tangga?
Gak ngurus. Yang mempertahankan adalah Maia. Itu kalau Maia mau tunduk sama suami. Aku gak ngurus perubahan sikapku. Yang bisa mempertahankan rumah tangga itu adalah Maia. Mau berubah atau tidak? Maia tak berubah, ya berantakan, kalau berubah, tetap jalan. Yang pegang kendali bukan aku.
Bila situasinya tak ada yang mengalah, bukannya makin buruk? Anak-anak bisa terkena dampaknya?
Aku enggak terlalu khawatir. Aku bukan yang mengagung-agungkan keharmonisan rumah tangga. Aku berjalan di atas rel seorang suami yang benar. Punya prinsip dan tak takut apapun. Ya keras-kerasan saja. Kalau bapaknya Maia bilang kami sama-sama egois, lelaki memang harus keras. Perempuan enggak boleh keras. Kalau keras akan aku gebuk biar hancur. Buat sebagian orang, keadaan ini memang menyakitkan. Tapi buat aku tidak.
Aku yakin, anak-anakku anak yang hebat. Mereka baik-baik saja. Coba dilihat saja, anak-anakku punya kehangatan sendiri di rumah. Mereka bersama ibuku, dengan tante dan omnya. Maia enggak ada di rumah sebulan pun, anak-anak enggak nanyain. Jadi, yang tahu anak-anakku adalah aku sendiri. Mereka adalah calon lelaki kuat. Yang tidak harus ditunggui kedua orang tuanya untuk jadi besar. Mereka bukan anak-anak yang cengeng. Hikmah dari kejadian ini, akan jadi contoh buat anak-anakku bagaimana menjadi seorang lelaki.
Masak gara-gara Maia telepon dengan pria lain Anda bisa semarah ini?
Enggak cuma itu memang. Banyak. Buat aku, misalnya saja, Maia sampai tidur dengan lelaki lain, aku akan maafkan. Selama dia menjadi perempuan dan meminta maaf dan sadar. Selingkuh itu manusiawi. Memangnya aku suci. Tapi masalahnya, dia telah menjadi lelaki. Jika istri melawan kodratnya, melawan fitrahnya, itu tak bisa dimaafkan.
Anda akan menggugat cerai Maia?
Tak ada gugat cerai dari aku. Cuma Maia memang enggak nurut. Kalau aku ngomong tinggi, dia jangan menjawab dengan tinggi. Aku bukan suami yang bodoh. Aku tak butuh perempuan yang ngetop, yang pinter. Aku butuh yang nurut, melayani aku. Aku tak pernah bermimpi dapat istri yang ngetop. Wong waktu nikahin Maia, dia bukan siapa-siapa.
Mengapa dulu mengizinkan Maia berkarier? Menyesal dengan situasi sekarang?
Kala itu aku cuma berpikir bakat harus disalurkan. Mengizinkan, tapi tak menduga kayak begini. Kalau dibilang menyesal, biasa saja. Bisa saja setelah punya karier, dia tak membutuhkan aku lagi. Ternyata yang dia dicari selama ini karier. Dari awal Maia memang punya obsesi untuk menjadi terkenal. Saaat aku bikin albumnya Reza (Artamevia), Maia sudah cemburu. Cemburu dengan kesuksesan Reza. Sedangkan aku tak punya obsesi punya istri terkenal.
Kalau Maia akhirnya gugat cerai?
Enggak masalah. Aku sudah ngomong ke Maia, kalau kamu bisa hidup lebih bahagia tanpa aku, silakan. Aku tidak akan menghalang-halangi. Itu aku omongin sebelum penadatanganan surat itu.
Tapi maunya anak-anak ikut dengan Anda kan?
Ya pasti. Mau jadi apa dengan Maia. Keluarga Maia tidak sukses dalam mendidik anak-anak lelakinya. Maksudnya menjadi orang, menjadi benar-benar lelaki. Aku enggak yakin Maia bisa mendidik ketiga anaknya menjadi benar-benar lelaki.
Persoalan imej?
Aku enggak peduli. Aku bukan kayak Maia. Aku bukan orang-orang pada umumnya. Bagi aku, hidupku adalah aku dan anak-anakku.
Aku enggak peduli kalau ada yang menuding aku di balik keluarnya Mulan dari Ratu, kalau iya, mau apa? Aku dibilang suami arogan, kalau iya, mau apa? Aku enggak pikirin. Ini keluargaku. Terserah aku mengurus dengan caraku. Aku enggak peduli para psikolog mau ngomong apa. Mereka enggak mengerti yang aku hadapi.